79 / 100 Skor SEO

WartaSugesti.online // Surabaya -Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan bantuan pendidikan sebesar Rp350 ribu per bulan bagi setiap siswa. Bantuan tersebut diberikan langsung kepada sekolah swasta untuk meringankan biaya administrasi siswa dari keluarga kurang mampu.

Dengan total bantuan dari Pemkot Surabaya sekitar Rp3,5 juta hingga Rp4 juta per tahun per siswa tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan tidak akan ada lagi praktik penahanan ijazah di sekolah swasta tingkat SMA dan SMK di Kota Surabaya.

“Setiap sekolah akan kita bantu Rp350 ribu per bulan. Kami akan kumpulkan seluruh SMA dan SMK swasta agar tidak ada lagi penahanan ijazah,” kata Eri Cahyadi, Selasa (7/10/2025).

Eri menjelaskan, meskipun SMA dan SMK berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemkot Surabaya tetap turun tangan karena masih banyak warga yang kesulitan menebus ijazah.

“Kami mohon sekolah-sekolah ini ikut membantu warga miskin Surabaya. Karena mereka juga sudah mendapat bantuan dari pusat dan provinsi, kami tambahkan lagi supaya tidak ada alasan menahan ijazah,” ujarnya dirilis dari selalu.id Kamis 9/10/2025.

Eri menegaskan, kebijakan ini bukan hanya soal pendidikan, tetapi juga langkah sosial untuk memutus rantai kemiskinan. Anak-anak dari keluarga prasejahtera diharapkan dapat menempuh pendidikan lebih tinggi tanpa terbebani biaya.

Baca juga : Tolak Pasien, Kepala Puskesmas Krembangan Minta Maaf

Menurut Eri, keberhasilan pendidikan warga Surabaya akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan.

Ia berharap program ini menjadi langkah konkret agar anak-anak dari keluarga miskin memiliki peluang lebih besar memperbaiki kehidupan mereka.

“Kalau anak-anak Surabaya bisa kuliah dan bekerja lebih baik, ekonomi keluarga juga akan berubah. Jadi ini bukan hanya soal sekolah, tapi soal masa depan kota,” tegasnya.

Selain bantuan pendidikan, Pemkot Surabaya juga memperluas program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) untuk meningkatkan kualitas hidup warga miskin.

“Kami terus bangun rumah layak huni agar warga bisa hidup lebih manusiawi. Kalau rumahnya layak, anak-anak bisa belajar lebih nyaman,” pungkasnya. (Spam)