82 / 100 Skor SEO

WartaSugesti.online // Way Kanan – Dalam upaya mendukung pencegahan stunting dan peningkatan kualitas konsumsi pangan rumah tangga, IPB University melalui program Dosen Pulang Kampung menyelenggarakan kegiatan edukatif bertajuk NUTRIFISH (Nutritious Fish Innovation for Smart and Healthy Generation) di Kampung Ramsai, Kecamatan Way Tuba, Kabupaten Way Kanan, Lampung. Sabtu.05.07.2025.

Acara ini diikuti oleh sekitar 40 peserta, terdiri dari warga Kampung Ramsai serta perwakilan ibu-ibu PKK dari 13 kampung se-Kecamatan Way Tuba.

Kegiatan berlangsung interaktif dan aplikatif dengan tiga pokok utama: edukasi gizi seimbang, pelatihan keamanan pangan di dapur rumah tangga, dan demo masak produk olahan ikan nila.

Sesi pertama dibuka oleh Rosyda Dianah, S.K.M., M.K.M., yang menjelaskan pentingnya gizi seimbang sebagai fondasi utama untuk mencegah stunting.

Dalam paparannya, ia menekankan bahwa konsep 4 Sehat 5 Sempurna sudah diperbarui menjadi “Isi Piringku” yang membagi isi piring menjadi 50% sayur-buah dan 50% makanan pokok serta lauk hewani/nabati.

Materi disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami, dan para peserta aktif bertanya seputar variasi karbohidrat dan kebiasaan makan harian.

“Pencegahan stunting dimulai dari rumah. Tidak harus mahal, yang penting tahu caranya dan konsisten diterapkan,” ujar Rosyda.

Sesi kedua disampaikan oleh Nurafi Razna Suhaima, S.Pi., M.Si., dosen Sekolah Vokasi IPB University program studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan.

Ia menekankan pentingnya menjaga keamanan pangan di dapur rumah tangga, mulai dari pemilihan bahan baku hingga pengolahan produk yang siap santap.

Para peserta diberikan 7 tips praktis dalam menjaga keamanan pangan saat memasak di rumah, yang meliputi memilih bahan baku yang segar dan layak konsumsi, menjaga kebersihan diri sebelum memasak, mencegah kontaminasi silang antar bahan makanan, mengolah bahan secara higienis, menyimpan makanan dengan suhu dan wadah yang sesuai, mencuci peralatan dengan benar, dan menjaga kebersihan dapur setiap hari.

“Makanan yang sehat bukan hanya soal bahan yang bergizi, tapi juga dari proses pengolahannya. Dapur bisa jadi sumber gizi, atau justru sumber penyakit jika kita abai pada kebersihan. Nah, di sinilah peran keamanan pangan di dapur rumah tangga jadi sangat penting,” jelasnya.

Baca juga : Semburan Gas dan Lumpur Pertamina Sanga Sanga Kutai Kartanegara Ganggu Kesehatan

Acara ini semakin semarak dengan sesi demo memasak nugget ikan nila, yang dipandu langsung oleh Made Gayatri Anggarkasih, S.T.P., M.Si dan Ai Imas Faidoh Fatimah, S.T.P., M.P., M.Sc, dengan melibatkan satu perwakilan peserta yang ikut mempraktikkan proses pengolahan dari awal hingga siap santap.

Nugget ikan nila merupakan salah satu inovasi produk dalam program NUTRIFISH yang dikembangkan untuk mendukung pemenuhan protein keluarga dengan bahan baku lokal.

Seluruh peserta pun mendapat kesempatan mencicipi hasil olahan tersebut dan memberikan tanggapan positif terhadap rasa dan teksturnya.

Tak hanya itu, peserta juga mendapat pemaparan teori tentang pembuatan Baby Fish Nila Crispy, yaitu olahan dari ikan nila kecil yang digoreng renyah dan dapat menjadi camilan sehat sumber kalsium dan protein.

Produk ini tak hanya bergizi, tetapi juga memiliki daya simpan lama, cocok sebagai camilan sehat maupun oleh-oleh khas daerah.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan hangat dari berbagai pihak, mulai dari Ketua PKK Kecamatan, aparatur desa, hingga dukungan langsung dari Camat Way Tuba, Johanis, S.E., M.M yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari IPB University melalui program dosen pulang kampung ini. Edukasi seperti ini sangat dibutuhkan, apalagi sejalan dengan upaya kami dalam menekan angka stunting di wilayah Kecamatan Way Tuba,” ujar Pak Camat dalam sambutannya.

Dia juga menyatakan harapan agar kegiatan ini tidak hanya menjadi acara sesaat, tetapi bisa menjadi awal dari kolaborasi jangka panjang antara akademisi dan masyarakat desa.

Program Nutrifish ini selaras dengan agenda nasional percepatan penurunan stunting serta mendukung implementasi Sustainable Development Goals (SDG) poin 2: Zero Hunger.

Edukasi dari dapur dan gizi yang tepat diyakini akan menjadi langkah awal yang nyata dalam mencegah stunting dan menciptakan generasi emas Indonesia.(Ricky)